RENUNGAN TENTANG GURU
Sebentar lagi
peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
ke 77 dan Hari Guru Nasional (HGN) yang bertepatan dengan tanggal 25
November 2022. Bapak ibu gurupun sudah beberapa minggu yang lalu mulai mencari
baju PGRI untuk upacara tersebut. Di sela-sela
keresahan teman-teman dengan baju seragam PGRI, aku berkelana ke masa silam,
masa di mana gurur-guru menebarkan ilmu kepada peserta didik tanpa menggunakan
seragam yang sesuai dengan aturan seperti saat ini. Aku berkelana terbang
menembus masa puluhan tahun silam ketika para kuli kapur membimbing tangan
menuliskan angka dan huruf.Para kuli kapur yang menjadikan aku seperti mereka sebagai idolaku dan akupun mengikuti jejak mereka. Kuli kapur yang menggunakan alat mengajar seadanya berupa papan tulis warna hitam yang kadang -kadang ditangannya ada rotan untuk menertibkan anak didiknya. . Namun aku menyadari bahwa dibalik ujung rotan itu ada emasnya. Walaupun saat ini keadaan sudah berubah dan berbanding terbalik karena dibalik ujung rotan rutan menantinya. Kuli kapur yang tidak
lain adalah guru sipenyejuknya kalbu, patriot pahlawan bangsa. Ingatanku juga
kepada guruku yang menceritakan ketika dua kota di Jepang Hirosima dan Nagasaki di bom atom , maka
kaisar Hirohito meminta pada pasukan untuk mengidentifikasi berapa guru yang
masih hidup di seluruh pelosok Jepang. Menurut Kaisar Hirohito bahwa kepada para gurulah seluruh rakyat Jepang
bertumpu bukan pada kekuatan pasukan.Maka terkumpullah 45.000 orang guru
sehinggaa secara perlahan Jepang bangkit dari keterpurukan.
Guruku idolaku. Aku selalu mengidolakan guru. Mengapa? Karena daari guru aku mengenal huruf, dari guru aku mengenal tulisan,. Tanganku dituntunnya cara memegang alat tulis yang benar. dari guru aku mengenal angka.Dari guru aku mengenal penjumlahan dan pengurangan. Dari guru aku mengetahui arah mata angin, dari guru aku memahami susunan pemerintah, dari guru aku mengetahui jumlah pulau di Indonesia dan masih banyak lagi yang tak bisa aku sebutkan semuanya di sini.Aku hanya bisa mengenang kembali apa yang diajarkan oleh bapak dan ibu guru dari sekolah Dasar sampai aku selesai pendidikan di Perguruan Tinggi semuanya tidak pernah terlepas dari jasa guruku.
Bagiku guru seperti mentari yang menyinari bumi yang kehadirannya selalu ditunggu oleh
penghuninya sebagai sumber kehidupan dan penerangan dilangit dan di bumi..Bagiku
guru seperti purnama yang menerangi malam yang gelap gulita .Bagiku guru seperti untaian bintang di langit yang tak
pernah bosan aku memandangnya. Bagiku guru ibarat oase di tengah padang pasir yang menjadi pelepas dahaga bagi musafir dalam perjalanan yang kehabisan bekal.
Bagiku guru seperti seorang petani yang menanam tanaman tapi tidak bisa memaksa
tanaman itu harus berbuah sesuai keinginanya. Bagiku guru ibarat hujan yang
menumbuhkan benih menjadi pohon yang rindang berbuah lebat memilki rasa yang lezat dan segar untuk melepaskan segala rasa yang membelenggu
sukma.
Tak ada kata yang lebih pantas diucapkan untuk guru selain ucapan terimakasih dan doa yang tulus yang dapat kami berikan
kepada guru.. Doa yang tulus atas segala yang guru berikan kepada kami peserta
didikmu .Cerita tentang guru ku kenang kembali menjelang hari guru.Dari titik berbentuk
barisan yang indah tercurah dalam ilmu yang bermanfaat . Baktimu terukir indah dalam ingatan.Setiap langkah diterangi oleh nasehatmu terlampau dengan limu yang tak terbeli. Guratan kata
yang engkau sematkan dalam sukma kami tak mampu tergantikan dengan intan dan
permata yang berkilauan dan sedap dipandang mata.
Guru.....Aku tak mampu membalas
jasamu.Seuntai doa tulus tetap kubasahi bibirku atas jasamu yang mulia. Semoga engkau bahagia selalu dan ilmu yang engkau berikan menjadi jariyahmu
Guru….
Engkau adalah jingga, sososk inspiratif
dalam senja
Engakau adalah dian yang tak pernah padam
dan mampu berkelna
Engkau bagai sang surya bagi penerus bangsa
Engakau adalah penunjuk jalan meraih cita-cita menuju kesuksesan
Guru….
Engaku adalah sipenutur ilmu dari guratan
awan
Membimbing kami dengan penuh kesabaran
Sabar dengan sikap nakal yang sering
mengganggumu
Kadang engakau marah
melihat tingkah konyol kami
Guru……..
Kami sadar bahwa kemarahanmu hanya
dibibirmu
Hatimu tetap tulus untuk membangun insan
cendikiawan
Menebar kebaikan kepada peserta didikmu
Sungguh tulus pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi emas bangsamu
Guru….
Jasamu selalu ke kenang sepanjang hayatku
Semoga ilmu yang engkau berikan menajdi
jariyahmu
Doaku selalu menyertaimu disetiap sujudku
Kebaiakan sealau menyertaimu
Mantap bunda👍
BalasHapusKeren bun
BalasHapusTerimakasih atas kunjungannya
HapusTerimakasih atas kunjungannya
BalasHapusMantap bunda ..selamat hari guru cintaku
BalasHapus