46. MENULIS ITU MUDAH

 

“Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktekkannya, orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis namun tidak pernah melakukannya, maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya.” – (Stephen King)

 Membaca Flayer di grup BM 25 asuhan Om Jay dan Tim saya jadi penasaran dengan tema yang diangkat malam ini. pada pertemuan ke -9  temanya sangat menggelitik jiwa saya  “ Menulis itu Mudah “, Apakakah itu guyonan seperti yang dikatakan moderator ataukah untuk memantik semngat para peserta.  Bagi saya menulis itu sulit karena saya merasakan hal itu karena tidak tau mau memulai dari mana, kalimat apa yang harus ditulis  dan kadang-kadang ide yang sudah ada di kepala hilang begitu saja seperti debu yang berterbangan ditiup angin sehingga tidak tau apa yang harus ditransfer dalam tulisan. Sampai pertemuan ke -9 BM saya masih belum percaya diri serta belum bisa menulis dengan ide yang mengalir begitu saja. Saya merasakan banyak hambatan ditambah lagi rasa percaya diri yang belum nampak di permukaan menjadi satu kesulitan lain dalam menjejakkan akasara.

Pada pertemuan ke -9 ini kegiatan BM 25 dengan moderator ustadz Dail Ma’ruf, M.Pd dan narasumber bapak Prof. Dr. Ngainun Naim

Semoga pada malam ini bersama bapak Prof. Dr. Ngainun Naim kesulitan yang saya rasakan ada solusinya dan bisa mengubah mindset saya..

 Prof. Dr. Ngainun Naim lahir di Tulungagung pada 19 Juli 1975. Pekerjaan sehari-hari sebagai Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pendidikan dasar diselesaikan di SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung (1988), kemudian melanjutkan ke MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung (1991), lalu melanjutkan ke MAN Denanyar Jombang yang ada di PP Mamba’ul Ma’arif (1994). Tahun 1994-1996 melanjutkan studi S-1 di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Karena satu dan lain hal, jenjang S-1 diselesaikan di STAIN Tulungagung (1998). Tahun 2000 melanjutkan jenjang magister di Universitas Islam Malang yang diselesaikan pada tahun 2002. Mulai tahun 2007 kuliah S-3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diselesaikan pada tahun 2011.

 Menurut Pak Prof Ngainun menulis menulis itu mudah atau sukar jawabannya relatif kadang mudah kadang juga sukar.  Menurut  Prof. Ngainun Naim agar menulis itu mudah ada prasyratanya yaitu :

1.    Bisa  Membaca

Membaca dulu, baru menulis ini ungkapan yang sring kita dengar. Jika tidak membaca apa yang akan ditulis. Biasakan membaca lalu menulis kemabali point-point penting dengan bahasa sendiri dari bacaan yang telah dibaca.Budayakan membaca 10-15 menit .

2.    Praktik Menulis

Segera menulis setelah melakukan kegiatan agar pengalaman dan pengatahuan yang di dapat tidak hilang. Sebaiknya dalam praktik menulis abaikan dahulu aspek baik dan tidaknya sebuah tulisan namun yang yang perlu diingat adalah mengikat suatu peristiwa ataupun momentum dengan tulisan.. Tidak ada yang instan karena menulis butuh praktik

3.    Mengetahui apa yang ditulis

Kita bisa menulis kegiatan harian, perjalanan atau pengalaman yang kita alami.. Jika kita menulis apa yang kita alami tentu lebih mudah karena kita sendiri yang mengalaminya.

4.    Menikmati proses menulis

Sesulit apapun pekerjaan jika kita menikmati prosesnya  tentu akan mudah begitupun sebaliknnya semudah apapun pekerjaan jika tidak menikmati prosesnya akan terasa sulit. Begitu pula dalam hal menulis perlu menikmatinya saat proses menulis apabila tidak menikmatinya maka tentu terasa sulit. Nikmatilah proses menulis dengan happy..

Salam literasi PGRI