56. MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE


"Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran. Maka, menulislah. Entah itu di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan media sosial, menulislah terus tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa dan senilai berapa". - Fiersa Besari

 

Sebagai penulis pemula atau lebih tepat baru belajar menulis selalu berpikir bahwa menerbitkan buku suatu hal yang sangat sulit.Kalimat “Menerbitkan buku  suatu hal yang sulit” sudah tersemat disukma saya sejak pertemuan pertama kegiatan belajar menulis karena saya tidak mengenal satupun penerbit. Selama ini ketika membaca buku sering saya perhatikan nama penerbit hanya netra yang membaca. Namun berkaitan dengan penerbit pada belajar menulis sudah mulai memberikan pemahaman kepada saya tentang berbagai penerbit dan salah satunya adalah penerbit Indie yang saya simak malam ini. Pada pertemuan ke 18 ini yang membersamai kami grup  belajar menulis gelombang 25&26  dengan moderator  ibu Mutmainah, M.Pd  dan Narasumber malam ini Pak Raimundus Brian P, S.Pd, kelahiran Jakarta 30 Juni 1992, guru muda dan energik, tinggal di Kota Bekasi. Lulus S1 PGSD di Unika Atma Jaya Jakarta tahun 2014, saat ini bekerja sebagai guru di SDN Sumur Batu 01 Jakarta. Untuk lebih mengenal sila klik https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Beliau adalah alumnus Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.

Salah satu syarat untuk lulus pelatihan belajar menulis ini adalah dapat menerbitkan buku solo. Untuk menerbitkan buku solo bagi saya bukan hal yang mudah namun  penerbit   indie memberikan solusinya tetapi harus memahami syarat atau ketentuan yang harus dipatuhi oleh penulis agar buku solonya bisa terbit..Penerbit Indie memberikan kemudahan sebagaimana yang disampaikan oleh pak Brian.malam ini .  bagaimana "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie".      Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.dahulu .Ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Erlangga, Grasindo, Elex media, Andi, dan lain-lain. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. DI penerbit Indie naskah pasti diterbitkan dan proses terbt\itnyapun mudah dan cepat

Ciri-ciri Penerbit Indie




 Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang  tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

: ●        Biaya penerbitan

●          fasilitas penerbitan

●          Batas maksimal jumlah halaman

●          Ketentuan dan Biaya cetak ulang

●          Apakah dapat Master PDF

●          Jumlah buku yang didapat penulis

Narasumber bisa membantu guru-guru untuk menrbitkan buku dengan alasan sebagaimana berikut ini 



Ada beberapa kasus yang terjadi sehingga guru-guru yang ingin menerbitkan buku perlu dibantu di antaranya  ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta

 Melihat kasus-kasus tersebut maka perlu dibantu untuk  memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku


Menurut narasumber bahwa   kita bisa memakai Jasa Penerbit Indie

Dari informasi umum di atas dapat dijelaskan bahwa :

*Penerbit Depok cocok untuk yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, dan tidak berencana cetak ulang. Untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak, maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Biaya penerbitan yang terbilang murah, membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan.

Buku-buku karya peserta belajar menulis PGRI yang sudah terbit lewat penerbit Depot

*Penerbit Malang cocok untuk yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.




Sertakan kelengkapan naskah yaitu:

1. cover ( judul buku dan nama penulis saja),

2. Prakata,

3. daftar isi (tanpa nomor halaman),

4. profil penulis,

5. sinopsis


Setiap penerbit pasti ada keunggulan dan kekuranganya  masing-masing karena selalu ada sistim keseimbangann dalam hidup ini.. Sekarang tergantung dari kita penerbit mana  yang mau dipilih, yang jelas penerbit yang bisa memudahkan saya sebagai penulis pemula. Saya memilih penerbit Indie. Semoga bisa menerbitkan buku solo.. Terima kasih narasumber hebat malam ini atas  ilmunya .

Salam Literasi PGRI

Komentar

  1. Woow gercep bu Zainab, mantaap luar biasa

    BalasHapus
  2. Wow Terima kasih Bu Zainab cepat sekali membuat resumenya. Sedikit masukkan: ada beberapa kata yang salah ketik. Silakan dibaca ulang, kemudian diedit

    BalasHapus
  3. Wish mantapp bu, gerekan cepat dengan resume yang cakep..

    BalasHapus
  4. Keren bu, nomer 1👏.resumenya ok

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

46. MENULIS ITU MUDAH

28.PAWAI TA'RUF MTQ KE 29 TINGKAT KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2022

20. Pemasaran Buku