47.KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 

Hari ini cuaca di kota Waingapu sangat panas. Sampai malampun badan rasanya gerah walaupun sore sudah mengguyurkan badna dengan air namun tidak membarikan efek sejuk pada diri yang agak lama..

Pada pertemu ke 10 BM  dengan tema  “Kiat Menulis Cerita Fiksi”  dengan moderator bapak Sigid Purwo Nugroho.dan  narasumber Bapak Sudomo,S.Pt .

Sudomo, S.Pt. Lahir di Sukoharjo, 27 Maret 1975 silam, narasumber super keren malam ini ditemani ibu helwiyah sang moderator andal. Saat ini narasumber mengajar IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB. Selain aktif mengajar saat ini beliau aktif sebagai Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat juga menjadi Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat. Ada 13 karyanya yang telah dipublikasikan , sepuluh karya fiksi dan 3 karya nonfiksi. 18 kali mendulang prestasi di bidang kepenulisan dan yang terakhir Juara I Lomba Blog Komunitas Sejuta Guru Ngeblog oleh Satuguru tahun 2021.

 Saya juga suka membaca cerita fiksi karena  dengan membaca cerita fiksi dapat merangsang otak rekreasi,.Sangat penting mengistirahatkan otak untuk mendapatkan fungsi  normalnya  kembali setelah lelah bekerja dan berpikir. Dan cerita fiksi sangat menarik dan imajinatif. Walaupun saya sendiri samapai saat ini belum bisa menulis cerita fiksi. Semoga kegiatan BM malam ini memberikan kemudahan bagi saya untuk mampu menulis cerita fiksi.

“ perhatian-perhatian sekarang memasuki jam ke 3 telah selesai”, . para siswa segera mengumpulkan tugas yang aku berikan sebelum aku keluar dari kelas. Akupun merapikan semua perangkat pembejaran.Aku mematikan laptop dan infocus yang aku jadikan media pembejaran hari ini.Para siswapun bergegas mengahmpiri untuk mengumpulkan tugas . Aku memasukkan laptop dan perangkat pembelajaran lainnya ke dalam tas. Para siswa yang dipmpin ketua kelas memebrikan aba-aba beridiri. Sebelum Para siswa mengucapkan salam aku menduhuui mereka karena aku mau melanjutkan ke kelas berikutnya.Aku melangkahkan kaki keluar dari kelas.

 “ Assalamu alaikum bu”.Terdengar olehku suara yang sanagt lemah

“ Waalakum salam warahmatullah wa barakatuh”, jawabku sambil menoleh. Kulihat salah satu siswi kelas IX A melangkah dengan ragu menghampiriku.Aku menatapnya dengan tersenyum.

“ Ada yang bisa ibu bantu nak?”, tanyaku pada Laili .

“ Bu, boleh sebelum pulang aku mengumpulkan tugas ? aku belum selesai bu In Syaa Allah saat istirahat aku selesaikan”, katanya dengan perasan takut yang dapat kulihat dari netranya dan bibirnya yang bergetar.”

Saya mencoba menulis penggalan cerita fiksi di atas sesuai dengan tema kita pada malam ini bahwa harus dimulai dari diri sendiri  seperti yang dikatakan Pak Domo sehingga saya mencoba mngeksplorasinya. Apalagi sempat menantang para peserta untuk melanjutkan cerita fiksi. Sungguh tantangan yang luar biasa. .   

       Pengertian Fiksi

Fiksi  merupakan karya sastra nonn ilmiah yang dibuat hanya berdasarkan khayalan  atau rekaan , tidak  berdasarkan  fakta realita dan fakta  tetapi dibuat dengan imajinasi  dan khayalan penulisnya

   Ada beberapa alasan mengapa kita menulis cerita fiksi

1.    salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.

2.    Menulis fiksi merupakan cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.

3.    cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.

4.     Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis.

     .     Syarat  Belajar cerita Fiksi

1.  Komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi dan menyelsaikan apa yang telah dimulai

2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset.Riset dalam cerita fiksi berfungsi untuk mendukung  alur cerita yang dibuat. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.

3. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.

4. Mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.

5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.Dasar yang kuat akan membiasakan diri menulis cerita fiksi

6. Menjaga konsistensi menulis.Konsistensi menulis akan membuat kita menemukan gaya penulisan sendir

       Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi

1.  Tema

 Tema  merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita.

 2.  Premis

 Premis merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.

 3. alur/plot

Alur atau plot  merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.

4.  Penokohan

Penokohan  merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.

5. latar/setting

Latar /setting adalah penggambaran waktu, tempat, dan suasana

5.    Sudut Pandang

Sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.

 Bentuk Cerita fiksi

         ·            Fiksimini

         ·            Flasfaction

         ·            Pentigraf

         ·            Cerpen

         ·            Novelet

         ·            Novela

         ·            Novel

  Kiat  Menulis Cerita Fiksi

1.     Niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.

2.     Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.

3.    Terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.

4.    outline/kerangka karangan.

                      ·            Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

                      ·            Menentukan tema agar pembaca mengertilingkup cerita fiksi kita

                      ·            Membuat premis sesuai tema

                      ·            Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

                      ·            Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

                      ·            Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

                      ·            Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

:5. Mulailah menulis.

         ·            Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan,kata unik, konflik)

         ·            Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca

         ·            Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh

         ·            Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi

         ·            Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas

         ·            Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)

         ·            Membuat ending yang baik

5.    Melakukan swasunting.

Dilakukan setelah selesai menulis;

× Jangan menulis sambil mengedit;

× Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan

pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah,

aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;

× Usahakan menempatkan diri pada posisi

sebagai penyunting agar tega menyuntingtulisan sendiri;

× Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).







Sekian

Salam Literasi PGRI

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

46. MENULIS ITU MUDAH

28.PAWAI TA'RUF MTQ KE 29 TINGKAT KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2022

31.Blog sebagai Sarana Pembelajaran