42 GAIRAH MENULIS PUISI

 



Mata ini rasanya lelah sekali karena dari jam 13.30 – 15 30 WIB mengikuti meeting zoom PPSPM yang ditugaskan  oleh pimpinan.. Sebagai bawahan tentu tak bisa menolak tugas yang diamanahkan atasan  kepada kita sebagai  bentuk loyalitas terhadap pimpinan.. Selesai zoom Saya menutup laptop, keluar dari kamar  sambil mengucek mata yang terasa perih   lalu mebasuh muka dengan air terasa segar sekali..

Saya berdiri di teras sambil menikmati sunset  yang menjadi rutinitas saya karena sudah beberapa pekan tidak lagi saya lakukan. Saya berdiri di teras berhadapan dengan dengan arah mentari senja yang sudah menurun dibalik gunung meja.Saya merasa sore tak akan pernah lengkap tanpa kehadiran di ufuk barat mengantar raja siang menuju peraduannya. Namun keindahan senja tidak akan membuai jika sang jingga tak pernah hadir mendampinginya memancarkan keanggunnan karya Allah Rabbul izzati. Batin saya berkata senja dan jingga adalah pasangan paling serasi di muka bumi ini mengalahkan kisah romanti Rama dan Sinta dalam kitab Ramayana yang digubah  oleh Walmiki. Saya tersadar dari buaian senja dan jingga  ketika gawai saya berdering nada panggilan. Saya menekan tombol hijau untuk menerima panggilan dari. Setelah selesai menerima panggilan saya jadi ingat bahwa hari ini jadwal Belajar Menulis pertemuan ke lima. Saya membuka aplikasi Whats App dan netra saya langsung ke  WAG BM 25 yang sedang saya ikuti. Terbit senyum dibibir ketika membaca flayer pada pertemuan ke lima ini karena mengingatkan saya pada para pujangga Indonesia seperti Chairil Anwar yang sangat terkenal dengan gubahan puisinnya “ Aku” ketika saya masih di Madrasah Tsanawiyah, W.S Rendra yang  dijuluki si  Burung Merak karean penampilannya sebagai deklator  yang selalu memukau penonton. Sayapun sangat suka dengan pusi religinya yang berjudul Gumamku Ya Allah. Saya memang suka puisi walaupun tidak bisa membaca puisi yang bisa menarik hati para pendengar begitu pula  saya juga tak mampu menggubah puisi tapi sangat senang mendengarnya. Sayapun sering berangan kelak bisa menejejakkan aksara puisi dengan diksi yang tepat. Dan rima yang simetris.. Berangan saja bolehkan?, semoga dengan menyimak materi malam ini angan saya bisa menjadi nyata, karena materi malam memberikan saya harapan itu “ Gairah Menulis Puisi” bersama narasumber hebat  ibu Dra. E. Hasanah, M.Pd, pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi  didampingi moderator Ustadz Dail Ma’ruf, M.Pd.

       Pengertian Gairah Menulis menurut KBBI

 Gairah artinya keinginan (hasrat, keberanian) yang kuat bersemanga

 Menulls artinya aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa atau menulis juga melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa. Jadi gairah menulis menunjukkan pada aktivitas menungkapkan keinginan yang kuat untuk menungkapkan gagasan dan melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya  terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Jenis Puisi

1.    Puisi Lama  yaitu  puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata  dalam satu baris, jumlah dalam dalam satu bait , persajakan atau rima banyak suku kata ditiap baris

Ciri-ciri puisi lama

                       ·            Tidak diketahu nama pengarangnya

                       ·            Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan

                       ·            Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris dalam setiap bait

Jenis puisi lama: mantra, pantun, Taliban

2.    Puisi Baru  yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan  yang mana bentuknya lebih bebas  dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri Puisi Baru

                       ·            Memilki bentuk yang rapi dan simetris(sama)

                       ·            Persajakan akhir yang teratur

                       ·            Menggunakan pola sajak pantun syair walaupun dengan pola yang lain

                       ·            Seabagian besar puisi empat seuntai

Jenis Puisi Baru : balada, Himne, Ode, Epigram,Romansa, Elegi dan satire.

 









Saya simpan jadi kenangan goresan puisi dari teman-teman di sini

1.

karya Bu Venice Rahayu

 

Selalu saja aku jatuh cinta Pada-Mu

 

Aku telah memanggil-Mu dalam keheningan

Aku menangis

Kubawa ceritaku kehadapan-Mu

Dan Engkau memelukku erat

Malam itu, aku terlelap di pangkuanku

 

2.OLEH  Emutwae

 

Aku terpukau oleh goresan pena

Anganku melayang inginkan sama

Merenda kata menjadi sebuah makna

 

Melajumenuatukan diri dalam sebuah komunitas

Untuk mencari sebuah identitas

Sudahkah aku pantas

Meraih gelar penulis ?

 

Meski tertatih, tak buatku lelah

Apalagi pasrah

Bersama sahabat dalam satu wadah

Torehkan karya agar kelak menjadi sejarah

 

3.Jannah Roudhotul

 

Menoreh malam sayu diterpa angin

Sejak siang aku asyik dengan bidadari kecilku

Bias bias secercah harapan pertemuan di majlis ilmu

Gairah menulis puisi menggugah nafsuku menanti

 

4..karya Yandri Novita Sari

 

Purnama direnggut paksa oleh pagi

Terpecah dan tiap lengkungannya runtuh

Pagi menyulut dengan rona angkuh

Memuntahkan cahaya hingga purnama pucat pasih

Mendekap mendekap dan terus mendekap

Hingga purnama terhangati dalam pelukan pagi

Berbalut ketidak warasan

Di sanggul oleh kemunafikan

Purnama menjelma menjadi sepasang kekasih

Mesra meneguk tiap tegukan kopi yang tersaji di setiap pagi

Kini Purnama terus menyatu

Menyisakan luka sayatan tanpa ada obat penawar

Mata yang terus menunggu di sudut malam

Melihat keelokan cahanyanya hanya bisa terisak tanpa air mata

Mengalir hanya kedalam Sukma

Aku bungkam rindu, menuapah dalam lukaku yang belum kunjung sembuh

 

5. LORONG LORONG KEHIDUPAN

  Pojok pasar legi

 

 Toko toko masih tertutup rapi

Jalanan lengah  sepi

Suara kendaraan tak berbunyi

Orang orang kaya masih dalam mimpi,

Berselimut  kain tebal penghangat dir.

Kulangkahkan kaki menuju pasar pagi

Bermodalkan semangat dan harga diri

Menunggu pelanggan yang sudi menggunakan jasaku 

Memanggul  barang

Rupiah  demi rupiah kukumpulkan untuk  menyambung hidup

 

Ketika sang fajar menanpakan diri,

Badanku sudah bermandikan keringat.

Walaupun yang kudapat tak sebanding dengan tenagaku.

Ini yang  kubisa lakukan,

Ketrampilan tak kumiliki, apalagi ijazah perguruan tinggi.

 

6.

 

Malam penuh gairah

Mendengar Suara merdu

Siapakah gerangan

Membuatku enggan beranjak

 

7. Siswa ku

 

Di pagi yang cerah

Sambil berlari kecil 

Ku sambut kedatangan mu

Di madrasah idola kita

 

Ilmu pengetahuan kau jemput dengan suka cita

Wajah ceria selalu ada

Semangat belajar ada di dada

Menjemput jemput keberhasilan

 

Indaryati

 

8.FATAMORGANA

 

Kataku itu luar biasa

Namun katamu tu Biasa

Milikku itu istimewa

Milikmu juga istimewa

 

Bahagia itu apa sesungguhnya

Apakah banyaknya harta

Ataukah kecukupan dengan yang ada

Setiap orang punya arti berbeda

 

Bahaga itu bagaimana

Apakah terwujudnya semua asa

Ataukah kesyukuran atas apa yang diterima

Sekali lagi setiap kita punya makna yang berbeda

 

9.Aku dan dia

 

Aku tak kenal dirimu

Tapi engkau mengenalku

Aku tak tahu apa yang harus kuperbuat padamu

 

Hati ini terpanah olehmu

Tapi mungkin kan itu terjadi

Semuanya ku serahkan pada sang pencipta

 

10.

 

Rimiati,  MAN Kota Palangka Raya

 

Senja mulai merambah

Sang surya mulai rendah

Burung mengepak sayap

 tuk pulang

 bersandar di parebahan

 

Waktu sudah teratur

Bagi makhluk yang bersyukur

Sutradara kehidupan maha pengatur

Jangan mengelak untuk bersyukur

 

11.

 

Semburat merah warna senja itu

Matahari siap terbenam

awan pun enggan bergerak

hingga langit tampak bersih 

 

prahara senja terjadi

emosi bocah meluap

tatkala kejailan bersama teman

 

Kucoba menunggu keraguan itu

harapku tak kan terjadi

 

Namun 

yang kuinginkan tak kunjung ada

belaian sayang

nasehat bijak

kata-kata bujukan indah

tiada tampak olehku

 

wajah muram lagi dingin

mulut bungkan

diam membisu

tatapan mata tiada arti

sedih kumelihat

 

Apakah tanda cinta

apakah tanda sayang

aku sungguh takut

keraguanku terjadi

 

Hati tetap harus kuat

Kupasrahkan smua pada Illahi

Semoga slalu dilindungiNya

 

12.

 

Hatiku tak sedang bergairah

Tulang-tulangku terasa patah

Badanku merasa lelah

Karena hariku menghadapi beberapa masalah

 

Tuhan, bantu aku

Topik pertemuan malam ini kesukaanku

Tetapi mengapa 

Nyaliku untuk fokus entah di mana

 

Semoga galau ini tak berlanjut

Kuambil minuman penghangat perut

Sesekali kakiku kuurut

Berharap jiwa dan raga  jadi penurut

 

13.Rinduku 

 

Oleh Arofiah Afifi

 

Banyak kata yang tak sanggup  diuraikan lisan  , Berjuta rasa tak sanggup terungkap dalam ucapan, 

 

Selaksa rindu dan sendu berpadu, menyatu pada aksara, tanpa jeda.

 

Aku ingin menggapai berjuta asa, teriakkan menggema dalam dada.

 

Mencipta cita menuju cinta.

 

Merajut kisah penuh  kasih asmara 

 

Ribuan asa bermuara 

 

Pada cahaya  yang jauh di sana

 

Kasih, ku nanti dirimu pada ujung senja, merona jingga.

 

Cinta. Ku ukir namamu pada batu karang yang tak goyah diterjang gelombang.

 

Rindu. Ku sebut namamu dalam untaian doa. Menuju Arasy NYA.

 

Wahai cahayaku, bilakah tiba masa kita bersua ?

 

Ribuan abjad tanpa jeda, ku toreh  pada selaksa  embun pagi.

 

Ungkapan jiwa dan isi hati

 

Wahai cakrawlaaku 

 

Ribuan bintang bercengkrama kubisikkan namamu

 

Ber arak awan putih kititipkan rinduku untukmu

 

Wahai rinai, grangan sampaikan tetesan ribuan rinduku 

 

Pada cahaya yang begitu indah menghias relung jiwaku .

 

 

 

 

14. RASA

 

Aku takut sepi

 

Aku takut sunyi

 

Aku takut senyap

 

Aku takut gelap

 

Sepi selalu memelukku

 

Sunyi selalu mendekapku

 

Senyap selalu menghampiriku

 

Gelap selalu menemaniku

 

 Aku sesak dipeluk sepi.

 

Aku gerah didekap sunyi

 

Aku jenuh bertemu senyap

 

Aku enggan ditemani gelap

 

Sepi melelahkan ragaku

 

Sunyi mencekam jiwaku

 

Senyap meretas gairahku

 

Gelap menghadang impianku

 

Ku harap rasa ini berlalu

 

Biarlah keceriaan memelukku

 

Kegembiraan mendekapku

 

Keramaian menjumpaiku

 

Cahaya terang selalu bersamaku

 

15.*Putri kecilku*

Kau ingatkan daku

Kau buat diri terharu

Kala aku sakit

Kau selalu bangkit

 

Tingkahmu yang lucu

Padamkan amarahku

Kaulah secercah harapan

Remukkan sebuah penderitaan

 

16.Rindu

 

Rasa ini entah mengapa datang menggebu-gebu

 

Ingin hati memelukmu nan sedang pilu

 

Namun apa daya jarak dan waktu membelenggu

 

Doaku dari jauh memeluk hatimu

 

Untukmu anakku yang selalu kurindu

 

Oktavia Hadianingsih 

Palangka Raya

 

17. JANGAN MENGHINDAR

 

Mengagumimu sang mentari 

yang memberi kehangatan namun mengapa kita menghindarinya dengan bertopi?

 

Kita menantikan turunnya hujan yang menyuburkan dan menyegarkan namun mengapa kita berlindung darinya dengan berpayung?

 

Kita mengharapkan hembusan angin yang membawa kesejukan namun mengapa kita justru bersembunyi di balik jaket yang tebal?

 

Rahmat Allah tercurah bagi kita seperti air hujan yang menyuburkan, seperti sinar mentari yang menghangatkan dan seperti hembusan angin yang meneduhkan hati.

Namun kita sering lari menghindar dan bersembunyi dariNya.

 

Bukan Tuhan yang tidak sayang dan memerhatikan hidup kita, bukan Tuhan TIDAK mendengarkan doa kita, bukan Tuhan yg TIDAK  memberkati kita,

tetapi kita sendiri yang sering menghindar dariNya. 

 

Kita sendiri yg menolak pemberian Tuhan karena kita terkurung oleh banyak keinginan ego kita. 

Kita sendiri yg sering menjauh dari Tuhan dan diam diam membangun jalan hidup sendiri. 

Kita juga yg sering melepaskan diri dari tuntunan TanganNya, sehingga kita jatuh dan tersesat.  

 

Sobat, 

Berdirilah di hadapan Tuhan dalam keterbukaan, nikmati sinar kasihNya menghangatkan hidupmu yang beku. Biarkan Ia menyegarkan dan menyuburkan hidupmu dengan siraman kasihNya. Biarkan pula Dia melingkupimu dengan semilir angin pengampunan yang menenangkan dan mendamaikan. 

 

Pegang erat tanganNya. Semakin kita merasa lemah, semakin kita butuh kekuatanNya. Kalau dlm kelemahan kita malahan menghindar dan jauh dariNya, kita akan makin terpuruk dlm kelemahan dan ketakberdayaan diri kita.

 

By. Theresia - Pangkalpinang

 

18. *Ibu*

Wanita yang agung nan mulia

Sungguh hebat engkau 

Lapang dada sifatmu

Tanpa pamrih 

pengorbananmu 

Demi anakmu tersayang

 

Tangismu sedihku

Senyummu semangatku

Ridlomu keberhasilanku

Restumu kedamaianku

 

Kaum hawa yang mulia

Jasamu terukir indah dalam jiwaku

Kasihmu kasihku

Sayangmu sayangmu

 

19.

 

Terpaku pada masa lalu

Enak dirasa kasih beribu

Sekarang masa sudah berlalu

Relung kalbu semakin terngungu. 

 

Ah, kemana ku kan mengadu

Mengharap kasihan pada pilu

Hanya terpikir pada Yang Satu

Ampunan dan rahmat-Mu

Selalu ku tunggu

 

Biarkan aku terngungu

Dihadapan yang maha Syahdu

Kalbuku berharap hanya pada- Mu

Ya rabb, engkaulah yang mahatahu.

 

20.RAUT SENJA DI BUMI RIAU

Karya : Ai Sumarni

 

Andai matahari merapat ke haribaannya

Indahnya alam menyapa dunia

Menepis sanubari pilu luruhkan luka

Lembayung menghalau gundah gulana

Raut senja tersenyum bahagia

Menghiasi Bumi Riau mempesona

 

Andai bulan tenggelam di lautan bintang

Cahayanya memudar seakan bilang

Tak peduli jika ada yang hilang

Kami kan selalu terus berjuang

Pesona Riau nan indah dipandang

Dalam genggaman masa gemilang

 

Andai mentari pagi tiba berseri

kan kuukir sebuah prestasi

Emban tugas untuk mengabdi

Balas  jasa pada tuan negeri

Tak kenal lelah kurajut janji

Bangun persada Riau kekal lestari

 

Andai matahari mengukir hari

seberkas cahaya menyinari sanubari

Menerangi hamparan bumi bestari

Bumi lancang kuning tempatku berdiri

Kan kuraih mimpi sepanjang hari

Merangkai asaku tuk temukan jati diri

 

Andai senja berselimut lembayung

Semilir angin berbisik membuatku merenung

Tekenang nasehat ibunda di kampung

Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung

Meski jauh dari ibu dan ayah kandung

Hanya kepada Allah tempatku berlindung

 

Andai malam berhiaskan cahaya rembulan

menerangi kelamnya kalbu sang pencari cuan

Menghantarkan impian dan harapan jadi kenyataan

Walaupun diri tak lepas dari keterbatasan

Takkan kenal lelah menata masa depan

Menuju kehidupan penuh keberkahan

 

21.Deburan Ombak

 

Tatkala senyapnya malam

Deburan ombak terdengar jelas

walau jarak pantai nan jauh

Miris hati ini mendengarnya

 

Nyali menjadi ciut

Merasakan diri sangat kecil

Tak mampu segalanya

Tanpa kuasa Sang Ilahi

 

Tetes-tetes air mata 

Kian lama semakin menderas

Sesalkan semua yang telah berlalu

Kini  tobat yang harus dilakukan

Berjanji untuk berjalan lurus

Seperti ajaran dan perintahNya

 

Sri Endang P

Yogya Selatan

27 Mei 2022

 

22.UANG

 

Semua butuh uang, tapi bukan uang yg mencipta dan mengatur manusia. Manusialah yg mencipta dan seharusnya mengatur uang.

 

Dengan uang kamu dapat membeli buku tetapi tidak dapat membeli pengetahuan.

 

Dengan uang kamu dapat membeli darah dan berobat namun tidak dapat membeli kehidupan.

 

Dengan uang kamu dapat membeli jabatan atau kekuasaan namun tdk dapat membeli kehormatan.

 

Dengan uang kamu dapat menyenangkan banyak orang namun tidak dapat membeli cinta mereka.

 

Dengan uang kamu dapat membangun rumah tangga, namun tidak akan dapat menjamin kebahagiaan keluargamu.

 

Dengan uang kamu dapat membeli banyak jam, tapi tidak dapat membeli waktu dalam hidupmu.

 

Dengan uang kamu dapat membangun tempat ibadah, namun bukan ibadah dan imanmu.

 

Uang memang penting tetapi bukanlah segalanya. 

Masih banyak hal yang bisa diraih tanpa uang. 

 

Jika sekarang dirimu punya banyak uang, gunakanlah untuk hal terpenting.

Kalau dirimu sedang tidak punya uang, jangan risau karena siapa tau dirimu justru lebih kaya dari orang yg punya banyak uang

 

By. Theresia - Pangkalpinang

 

23. *Berharap pada Yang Satu*

Karya: Misdawati

 

Terpaku pada masa lalu

Enak dirasa kasih beribu

Sekarang masa sudah berlalu

Relung kalbu semakin terngungu. 

 

Ah, kemana ku kan mengadu

Mengharap kasihan pada pilu

Hanya terpikir pada Yang Satu

Ampunan dan rahmat-Mu

Selalu ku tunggu

 

Biarkan aku terngungu

Dihadapan yang maha Syahdu

Kalbuku berharap hanya pada- Mu

Ya rabb, engkaulah yang mahatahu.

 

24.Pahlawanku

Agus Winarno

Wahai pahlawan..

Kau sangat berjasa bagi negeri ini

Panas hujan badai kau lalui

Tiada henti memperjuangkan negeri ini

Untuk sebuah kemerdekaan

 

Wahai pahlawan..

Dengen berani dan gigih

Kau berjuang demi negeri ini

Kau rela berkorban demi negeri ini

Tak peduli apapun yang terjadi

Walau pilihan antara hidup dan mati

 

Kau taruhkan nyawa demi negeri

Kau rela mati demi negeri

Perjuangan negeri ini

Akan selalu melekat di hati kami

 

Oh pahlawanku

Kau sekarang telah tiada

Hanya dari foto yang bisa kami liat

Tapi ingat

Perjuanganmu akan selalu kami kenang

 

25. SATU HAL SAJA

 

Satu hal saja, dapat mengubah hidup kita dan orang lain. 

 

Satu senyum mampu meluluhkan permusuhan.

 

Satu kebencian mampu meracuni diri seumur hidup. 

 

Satu dusta dapat menghancurkan kepercayaan. 

 

Satu cinta mampu menghasilkan pohon perdamaian.

 

Satu doa mampu menjadi mukjizat dalam hidup.

 

Satu saja kata maaf, mampu memadamkan api amarah.

 

Satu saja benci dalam hati, akan menggerogoti kebahagiaanmu.

 

Satu tindakan saja, dapat mengubah dunia.

 

Satu keputusasaan cukup untuk mematikan semua harapan dan semangat.

 

Satu sahabat baik yang kau miliki, cukup untuk memenuhi kekosongan hidupmu.

 

Cukup satu keputusan, untuk mengubah hidup bahkan menghancurkannya. 

 

Walau hanya satu hal, namun pikirkan dahulu satu hal yang akan engkau berikan dari hidupmu bagi dunia ini, 

Satu hal yg baik atau yg buruk? Keduanya akan mengubah dirimu dan sesamamu.

 

By. Theresia - Pangkalpinang

 

26.

 

Berat rasanya  meninggalkanmu dan mustahil bagiku untuk dapat melupakanmu. laksana embun pagi yang harus rela menyingkir karena hadirnya mentari pagi.                              Maafkan diriku, semua ini kulakukan demi cinta dan cita-cita.                     Tolitoli 27 Mei 2022           

  By Rosweni

 

27. *Kawan*

Karya Nurkhotijah

 

Tiada kira,tiada rasa terakhir kita berjumpa

Kemarin kita bersua,berkata,bercanda

Kini kau telah tiada untuk selamanya

 

Rasa perih didada

Rasa tak percaya

Rasa tak kuasa

 

Hanya untaian doa

Hilangkan kesedihan didada

Ikhlaskan jiwa,bertemu di Syurga-Nya

 

 

28. TAK ADA YANG KEBETULAN

 

🌿Pernahkah...

Saat kau duduk santai dan menikmati harimu dan tiba-tiba kamu terpikirkan ingin berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang?

 

Itu adalah Tuhan.

Yang sedang berbicara denganmu & mengetuk hatimu.

 

🌿Pernahkah..

Saat kau sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat kau jadikan tempat curhat?

 

Itulah saatnya dimana Tuhan ingin agar kamu berbicara padaNYA.

 

🌿Pernahkah...

Kamu tanpa sengaja memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu dan tiba-tiba orang tersebut muncul atau kamu bertemu dengannya atau menerima telepon darinya?

 

Itu adalah Kuasa Tuhan yang sedang menghiburmu. Tidak ada yang namanya kebetulan...

 

🌿Pernahkah... kamu mengharapkan sesuatu yang tidak terduga yang selama ini kamu inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan?

 

Sebenarnya Tuhan mengetahui & mendengar suara batinmu.

 

🌿Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu semua terasa begitu sulit... begitu tidak menyenangkan... hambar... kosong... bahkan menakutkan?

 

Itu adalah saat di mana Tuhan mengijinkan kamu diuji, supaya kamu menyadari keberadaanNYA. Karena DIA tahu kamu sudah mulai melupakanNYA dalam kesenangan.

 

🌿Sering Tuhan mendemonstrasikan KASIH & KUASANYA di dalam area, di mana saat manusia merasa dirinya tak mampu.

 

🌿Apakah kau pikir tulisan ini hanya iseng terkirim padamu? TIDAK... Sekali lagi, TIDAK ada yg kebetulan

 

By. Theresia - Pangkalpinang

 

29. Melepas mu dalam Kenang Terindah

 

Anganku melayang

Terbawa lamunan nan jauh ke sukma

Menebar harum dalam setiap makna. 

 

Berawal dari goresan kata, mengalir menjadi bait bait rasa

Dari sebuah titik menjelma garis yang berlalu lalang

Sebuah jumpa menjadi kebersamaan

Lebih tepatnya menjelma keakraban. 

 

Kini terucap salam perpisahan

Lajur kehidupan ditakdirkan berputar

Lintasan ada dan tiada, timbul dan tenggelam

Begitu pula alur cerita ini perjumpaan dan perpisahan. 

 

Saat-saat langkah terayun menjauh

Jarak kitapun semakin membentang

Akankah semuanya tinggal kenangan

Atau hanyut terbawa gelombang

Bahkan sirna terkubur oleh waktu. 

 

Kini, hatiku tergores kesedihan

Ketika terucap salam perpisahan

Mungkin airmata ini tak jatuh berlinang

Tapi bukan berarti suatu kerelaan. 

 

Sobat.. 

Dalam hatiku, akan tetap membekas suatu kenangan

Ruang dan waktu kita memang beda

Bukan berarti rasa tak boleh sama

Kini.. 

Aku tenggelam dalam sepi

Rinaimu jatuh satu persatu dikubangan senyap

Cahyamu bisa kulihat, bukan dengan mata

Tapi dengan rindu yang kian sekarat. 

 

Sobat, 

Kini kau semakin jauh

Hanya doa yang kurapal di ujung langit

Hingga melebur menjadi angin

Meskipun engkau selalu

Menjadi sebuah rinduku.

 

30 Ibu

Ibu...engkau adalah lenteraku

Disetiap saat engkau selalu ada untuk ku

Dari kecil engkau selalu memanjakan ku

Tapi kini engkau telah pergi

 

Serasa bumi terasa hampa

Gairah hidup pun makin mereda

Karena engkau sudah tiada

Yang ku pandang kini hanya pusara

 

31.Takzim Rindu buat Ayah

(Venice Rahayu)

 

Seorang anak perempuan berceloteh tentang rindu dan harapan

Aku menemukannya dan mencatatnya dengan segala debar

Hujan menggiring narasi malam itu

"Warisan terbesar seorang Ayah adalah membuat anak-anak menjadi bahagia dan berharga."

Aku menunduk dan mengemasnya dalam-dalam

Lalu, Ayah memancangkan tiang-tiang asa agar langkah itu sampai pada bianglala

 

32.Aku hanya dapat melihat dalam diam

 

Bukanlah pelaku sejarah

Bukanlah yang beraksi

Namun tak dapat pula bersaksi

 

Menatap dengan bulir mata yang semakin mengecil

Tak kuasa tuk terbuka

Dalam tuas yang semakin melemah

 

Entah apa lagi yang dirasa

Segalanya tak lagi dapat diurai

Pandangan terasa gelap mencekam

Resah dihantui bayang-bayang

 

Aku masih melihat dalam diam

Masih berusaha mengais-ngais harapan

Masih ada kah ruang di sana untukku?

 

 

33. GADIS  KERUDUNG BIRU 

Karya :  Syafrina 

 

Rintik hujan membasahi dedaunan

Matahari seakan malu menampakkan diri

Burung pipit dengan riangnya bersenandung 

Untaian tali tiada berarti

Menyelinap diantara untaian arai

 

Di gubug berdinding alam hijau

Beratap ilalang bersuluh matahari

Ku menatap nun jauh di sana

Idaman hati membawa kelana dalam jiwa

 

Dia 

Gadis desa berkerudung biru

Membuat hati berasa membaur rindu

Cantik tanpa polesan gincu

 Mengugah hasrat ingin memiliki 

 

Dia

Si gadis ayu

Kan dipersunting menjadi milikku

Mengurai bahtera cinta

Menggapai mahligai bahagia

 

Ku tersentak dalam hayal 

Gadis kerudung biru sudah berada di sampingku

Senyum manis menggoyah iman

Meluluh lantah hasrat dalam kalbu

 

Namun semua telah berlalu 

Gadis kerudung biru 

Singgah sekejap dalam dekapan rindu

Unggah kecewa dalam jiwa nan lugu

Rupanya dia bukan jodohku

Karena dipinang duda kaya di kampungku

 

Labuah Panjang, Solok 28 Oktober 2021

 

34. Untukmu pahlawanku

Agus Winarno

Pangkalan Bun, Kalteng

 

Demi negeri

Kau korbankan waktumu

Demi negeri

Kau korbankan nyawamu

 

Wahai pahlawanku

Kau korbankan api semangat juangmu

Semangatmu yang membara

Akan selalu mengalir dijiwa kami

 

Dengan gagah berani engkau berdiri

Tak peduli hidup atau mati

Demi negeri tercinta ini

 

Namun kini kau sudah tak nampak lagi

Di dinding kau hanyalah sebuah gambar

Di atas tanah kau hanyalah sebuah patung

Dan dibawah tanah kau hanyalah tulang belulang

 

Wahai pahlawanku

Semangatmu bergelora di jiwa kami

Bambu runcingmu kini berubah menjadi teknologi

Bersama kami jaga bumi pertiwi


Salam Literasi PGRI I


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

46. MENULIS ITU MUDAH

28.PAWAI TA'RUF MTQ KE 29 TINGKAT KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2022

20. Pemasaran Buku