39. MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION


Hari ini fisik saya rasanya lelah sekali karena dari jam 08.00 pagi  mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis SIMPATIKA dan SIAGA Tingkat Kabupaten Sumba Timur  bersama narasumber dari  kantor Kementerian Agama Propinsi Nusa Tenggara Timur cukup menguras tenaga   waktu dan hanya diberi waktu rehat  saat sholat juma’at lalu dilanjutkan lagi sampai jam 16.30.saya menutup laptop mencabut alat charger  dan terminal yang saya bawa dari rumah memasukkan semua dalam tas.. Sambil mencangklong tas saya bersama 167 peserta guru madrasah sama-sama dengan wajah yang sangat lelah terlihat jelas dipandang mata keluar dari ruang pertemuan di lantai  dua MIN 1 Sumba Timur.. Namun walaupun lelah masih tetap tersenyum. Saya masih sempat mengambil snack sore dan teh hangat turun ke lanrtai dasar menuju ke bwah bangku panjang di bawah pohon ketapang di halaman sekolah sambil  pmenyesap teh hangat dan pisang goreng untuk meleapskan lelah sejenak sebelum pulang ke rumah.

Mentari senja sudah pamit menuju ke peraduannya untuk melanjutkan tugasnya menyinari belahan bumi yang lainnya. Sementara dari masjid sudah mulai terdengar suara kalam ilahi  dari qori terkenal sebelum azan berkumandang. Saya pamit kepada teman yang lain untuk menuju ke tempat parkiran mengambil kendaraan melaju ke rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolah. Rasa lelahpun masih saya rasakan.

Azan maghrib sudah berkumandang di masjid,  saya mememenuhi kebutuhan batin saya dan melanjutkan tugas saya sebagai ibu rumah tangga. Tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 19.00 WIB saya menyantuh gawai dan membuka aplikasi WA.Netra saya tertuju pada grup BM 25 . Sudah ada sapaan dari moderator bu Widya Setyaningsih  memantik semangat  para peserta dengan empat bait puisi, membaca pusi dari bu Widya, rasa lelahpun hilang entah kemana.Apa lagi menlihat flayer tema kegiatan malam ini sungguh lelah fisik yang saya rasakan seakan terobati dengan tema malam ini “ MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION”. Walaupun saya tak tertarik dengan bahasa Inggris namun rasa penasaran saya dengan kata Passion  mengajak saya untuk berselancar di dunia maya  mencari arti kata “Passion” .

Passin atau gairah. Menjadikan menulis sebagai gairah harus ditumbuhkan dalam diri, karena gairah menulis bukan bakat yang dibawa dari lahir . bersama  narasumber ibu Sri Sugiastuti, M.Pd, yang lebih akrab disapa bu Kanjeng seorang guru penggiat literasi  Nusantara dan juga melekat pada dirinya sebagai Ratu Antologi.membagikan pengalaman dan memantik semangat menjadikan menulis sebagai passion.

Menurut bu Kanjeng kemampuan menulis dipandang sebagai indikator inteletualitas  dan kematangan berpikir. Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat diormati dan dihargai secara sosial.

Dalam berbagai bidang yang ditekuni tentu ada kendala dan hamabatan begitu pula dalam menulis . Adapun kendala atau hambatan  dalam  menulis yang paling utama adalah  mindset yaitu

1.     Tidak  bakat  menulis

Menulis bukan persoalan bakat.Sebab, walaupun seseorang mempunyai bakat menulis, namun kalau tidak bersegera untuk menulis maka tidak akan bisa melahirkan sebuah tulisan. Seorang penulis tidak lahir dari orang tuanya yang penulis. Tapi seorang penulis lahir dari kemauan dan tekad yang kuat untuk menulis, menulis, dan menulis. Karena menulis merupakan persoalan keterampilan.

2.     Tidak memiliki waktu

Soal waktu dalam menulis memang bergantung pada kepiawaian kita mengaturnya. Kalau memang ingin serius di bidang ini, setidaknya menjadi penulis yang baik, waktu memang harus disiapkan. Jangan beralasan waktu tidak ada. Kitalah yang yang menciptakan momentum itu,karena waktu berjalan terus,waktu tidak pernah kembali lagi pepatah Arab “ Waktu bagaikan pedang jika engkau tidak memotonngnya maka dia akan memotongmu.

3.     tidak memiliki ide

Ide bisa dari mana saja, menulislah sesuatu yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang dialami ataupun apa yang ada di sekitar kita.

4.     tidak mau dikritk

Tulisan kita dikritik pemabaca merupakan hal yang biasa karena dengan adanya kritikan dari pembaca kita bisa melakukan perbaikan sehingga  tulisan kita akan semakin berkualitas

5.     tidak suka menulis.

Menulis hal yang positif dan menebarkan kebaiakn dan manfaat bagi orang lain ini merupakan hal yang membahagiakan diri sendiri. Allah telah memberikan kita akal,penglihatan, pendengaran, perasaan, hati .patutnya kita bersyukur

Langkah-langkah menjadi penulis yang baik

1.    Membaca.  Dengan membaca, apapun jenis bacaannya,entah buku,novel, berita, atau apapun akan menambah manfaat  dalam diri kita. Membaca juga membuat kita bisa mengerti apa yang selama  ini tak  bisa dipahami.

2.    Diskusi . Dengan berdiskusi  mengasah keterampilan dalam mengemukakan ide ,terbiasa menerima kritikan  untuk perbaikan.

3.    Lihat dan rasakan. Dengan melihat alam disekitar kita, peristiwa yang terjadi disekitar kita  ataupun yang kita lihat  dan yang kita baca dimedia sosial atau atau kita dengar berita di televisi   kita bisa merasakan sendiri manfaatnya  untuk menjadikan menulis sebagai gairah yang harus segera ditunaikan.

4.    Sosialisasikan. Berapa banyak  pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang kita peroleh,kita dapat bagikan lewat tulisan.

Persiapan Menulis

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan karya yang bermutu  :

1.    . Menggali dan menemukan gagasan atau ide

Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan, baik terhadap kejadian  atau peristiwa yang terjadi, imajinasi dan kajian pustaka. Cara efektif dengan brainstorming.

2.        Menentukan tujuan,genre dan segmen pembaca

Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan dan harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketeble (dipasarkan.)

3.        Menentukan topik

Ini dilakukan setelah penulis menetapkan tujuan menulis, genre apa yang dipilih dan siapa sasarannya.. Masalahnya tujuan menulis untuk memberikan informasi yang benar tentang kesehatan . Genre tulisannya populer. Jika sasaranya adalah orang tua maka penulis bisa menentukan tulisan misalnya dengan topik “Hidup sehat di usia senja”.

4.       Membuat Otline

Merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar sari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan ide-ide yang disusun secara sistematis,logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

5.       Menentukan bahan materi  atau buku

Penulis harus membaca banyak buku dan literarur lainnya  untuk memperkaya perspektif, referensi sehingga semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan. Bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai topik akan  membantu untuk mengembangkan tulisan.

Setelah menyelesaikan naskah kasar, tahapan selanjutnya sampai diterbitkannya buku adalah :

1.    Editing yaitu tahap membaca ulang untuk menyempurnakan tulisan

2.    Revising yaitu mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi naskah, dan mengevaluasi kembali isi naskah. Dari kesalahan tulis.

3.    Publishing yaitu pengiriman naskah, pra cetak, tata letak, ISBN, selanjutnya pencetakan  dan terakhirnya promosi dan distribusikan.

Menulis itu harus sabar.: Ketika di awal-awal menulis itu harus mampu mengubah rasa malas, mampu mengubah maindset, dan mampu menjalani atau menikmati semua proses agar menjadi seorang penulis yang andal terutama membuang hal-hal yang meremehkan diri sendiri tapi haru mengingat bahwa kita lahir sebagai pemenang dan memilki potensi dan potensi tersebut bisa dikembangkan karena pada prinsipnya menulis itu satu keterampilan bukan suatu bakat yang bisa dikerjkan atau dilaksanakan oleh siapapun yang sudah mengubah mindset bahwa menulis itu suatu gairah.

Motivasi menulis bu Kanjeng pribadi sebagaimana sabda Nabi SAW

“Khairunaas anfau’hum  linnaas”. Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain.

Sekian salam literasi 

Waingapu, 20 Mei 2022

Komentar

  1. Tulisannya semakin terasah bun ngalir bakal air sungai

    BalasHapus
  2. Meski lelah tak jadi alasan untuk menuntaskan tugas. Semangatnya pool

    BalasHapus
  3. Salut ... Meski tubuh lelah, namun semangat tetap bernyala ...

    BalasHapus
  4. Semangatnya luar biasa, berarti BKN orng biasa2, kereen tulisannya bu

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. membaca resume ibu, seperti ikut didalamnya, waow amazing

    BalasHapus
  7. Semangat Bu Zaenap.. Kita belajar bersama sama

    BalasHapus
  8. Mantap resumenya. Yook Tetap semangat

    BalasHapus
  9. Berkat punya banyak komunitas menulis dan mau ikut ntar buku Antologi dan buku Solo sebagai bukti nyata. Ditunggu ya agar segera dalam pelukan

    BalasHapus
  10. Resumenya sudah mengalir, tetap semangat Bu ๐Ÿ’ช๐Ÿ™

    BalasHapus
  11. Lengkap, semangat yoook melaju menjadi penulis hebat

    BalasHapus
  12. Selamat Bu Zainab sbg pesere resume terbaik

    BalasHapus
  13. Tulisannya keren... enak dibaca. Semangatnya mantap,๐Ÿ‘๐Ÿป

    BalasHapus
  14. Tulisannya bagus sekali bu Zainab..
    Selamat sudah menjadi resume peserta terbaik... ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

    BalasHapus
  15. Selamat Bunda Zaenab... Atas terpilihnya resume terbaik..

    BalasHapus
  16. Masya Allah, wajar terpilih resume terbaik, sangat mantul

    BalasHapus
  17. Keren....tulisannya semangat. Salam sehat dan sukses

    BalasHapus
  18. Dengan menulis --- bisa juga jadi Self Healing. apalagi kalau tulisan kita di BM 25 ini masuk tercepat akan maikin semangat. dikomen para narasumber hbt dan teman yang juga hbt. SEMANGAT dan jika minat bikin buku solo : GURU HEBAT BERPRESTASI, bisa japri saya utk di add. hp saya 087871926678.


    MANTAP BUNDA

    BalasHapus
  19. Kereen betul betul menulis sebagai passion

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

46. MENULIS ITU MUDAH

28.PAWAI TA'RUF MTQ KE 29 TINGKAT KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2022

31.Blog sebagai Sarana Pembelajaran