23. Menulis di Kala Sakit

 

RESUME KE 22

SENIN, 07 MARET 2022






Saya tidak membayangkan “ menulis di Kala Sakit”, apa yang mau ditulis?, Sakit apa sehingga bisa menulis?, dan masih banyak rentetan pertanyaan yang berkecamuk dalam batin saya. Saya pribadi ketika sakit tak mampu melakukana apa-apa.Jika orang sakit masih bisa melakuka kegiatan menulis sungguh suatu hal yang mustahil bagi saya. Sebagai penulis pemula sungguh suatu hal yang luar biasa dikala sakit masih melakukan kegiatan menulis.Sebagai seorang mukmin tiada kalimat  yang paling pantas  saya ucapakan  kecuali kalimat

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بالله الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Artinya : Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.

Pada malaini pertemuan ke 22 grup belajar menulis PGRI menghadirkan narasumber Suharto, M.Pd, dari Jakarta asli Betawi  adalah seorang guru MTs. Negeri 5 Jakarta membagikan pengelamannya kepada para peserta belajar menulis PGRI yang mendampingi Cing Ato atau Cang Ato begitulah dia disapa, ustadz Dail ma’ruf M.Pd,. untuk mengenal lebih dekat Cing Ato silahkan buka link CV beliau  https://youtu.be/uye6FLj30GU

Cing Ato menceritakan pengalamannya ketika sakit beliau tetap menulis  memberikan motivasi kepada para peserta grup belajar menulis bagaiamana menjadikan menulis sebagai  possion  sehingga dalam kondisi apaun tetap menulis.

 Cang Ato berkisah bahwa  sebelum sakit dia sudah pernah menulis dengan judul buku “ Mengejar Azan” hasil dari mengiktuti pelatihan media guru di Cipanas

Buku pertama tentang sholat  menceritakan tentang kehidupan beliau sejak kecil hingga menjadi pegawai negeri di kementerian agama.awalnya tidak dia bisa menulis, menyusun kata-kata tidak bisa apalagi  menyusun kalimat, paragraf dan sebuah tulisan utuh.. Mendengar kata literasi cing Ato tidak  sehingga perlu mencari di kamus makna literasi..Salah satu makna literasi yaitu berkaitan dengan tulis menulis sehingga tertarik beliau tertarik dengan tulis menulis..

. 

Tahun 2018 musibah datang melanda Cing Ato, untung tak dapat di raih malang tak dapat di tolak, Allah memberikan ujian kepada Cing Ato seluruh badannya lumpuh dan tidak bisa bergerak  selama satu tahun . Tiga  tahun delapan  bulan.beliau  menanggung  ujian tersebut dengan tetap sabar menerima ujian dari Allah, namun walaupun dalam keadaan sakit beliau masih bisa melakukan hal yang positif yaiut membaca dan menulis.

Zaman teknologi semakin canggih Cing Ato menggunakan gawai dan membeli paket internet untuk melacak akun facebooknya, dan akhirnya Cing Ato menuliskan tentang penyakit yang menyerang dirinya, peristiwa-peristiwa selama dirawat di rumah sakit dan juga peralatan-peralat medis yang melekat pada tubuhnya. Sehingga jadilah tulisannya  menjadi sebuah buku “ GBS menyerangku’

Cing Ato menulis setiap hari sehingga ratusan artikel beliau simpan di facebook dan blogspot. Dari artikel tersebut  dijadikan buku kedua ketika sakit yaitu “ Menuju pribadi unggul”, buku tersebut beliau berguru dan langsung dibimbing oleh bapak Akbar Zainudin.

Adapun motivasi Cing Ato dalam menulis yaitu : Tambah amal, bisa naik pangkat,untuk kebanggan /motivasi/inspirasi, dan utnuk mengadikan ilmu biar tak hilang.ditelan waktu.

Menurut Cing Ato:selama beliau sakit banyak keajaiban yang dia peroleh anatara lain: banyak bersahabt dengannya, banyak orang yang berkonsultasi tentang menulis, dapat panggilan menulis karena melihat tulisannya di media sosial,kedatangan youtuber, menjadi narasumber pelatihan di KSGN PGRI,mendapat penghargaan  sebagi pahlawan pendidikan,banyak teman kerja dan teman medsos  yang membuat buku dan lain-lain..

Dari cerita Cing Ato saya mengambil ibrah atau pelajaran

  1. Keterbatasan bukanlah menjadi penghalang untuk berkarya. Dengan menuliskan apa yang kita alami dari hal yang mudah
  2. Kita hidup di dunia hanya sementara, jadilah manusia yang bermanfaat dengan meninggalkan bekas yang baik pada orang disekitar kita  yaitu ilmu yang merupakan warisan yang tidak pernah habis

“Menulis saja terus, nanti orang lain yang menilainya. Jangan menunggu pintar  baru menulis. Menulis saja terus nanti baru pintar “. (Cing Ato)


salam literasi PGRI

Komentar

  1. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.
    Tertohok hati saya . Tetap semngat bunda selehah, yang mencerahkan

    BalasHapus
  2. Yoo semangy terus bunda, kita belajar dari cang Ato, bagaimana beliau berjuang untuk sembuh dari sakit langkanya, bahkan mampu menorehkan sejarah di dunia literasj

    BalasHapus
  3. Menulis saja terus, nanti orang lain yang menilainya. Jangan menunggu pintar baru menulis. Menulis saja terus nanti baru pintar ... betul sekali bun

    BalasHapus
  4. Semangat mbak Zainab.. Resume mantap

    BalasHapus
  5. Masya Allah kalimat pembukanya top bgt,resumenya lengkap sekali Bunda Zaenab

    BalasHapus
  6. Menulis lah mulai dari yang biasa, nanti juga menjadi buku yang luar biasa.

    Resume penyemangat pembaca. 👍👍

    BalasHapus
  7. sangat menyemangati bu, salam literasi

    BalasHapus
  8. Ternyata selalu ada rencana baik dari setiap yang Allah berikan ke kotanya,Bun. Tulisannya keren Bun, informatif, komunikatif dan rapi....lanjut buku solo,Bun.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

46. MENULIS ITU MUDAH

28.PAWAI TA'RUF MTQ KE 29 TINGKAT KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2022

31.Blog sebagai Sarana Pembelajaran