14. Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
RESUME KE 13
GELOMBANG 24
HARI / TGL : SENIN 14 FEBRUARI 2022
NARASUMBER : MULIADI
MODERATOR : SUSANTO,S.Pd
Al hamdulillah cuaca hari ini sangat
cerah . Sejak pagi saya menatap ke
langit melihat indahnya langit yang
dihiasi awan yang cerah, semangat saya jadi membara, entahlah saya menikmati awan yang cerah sebelum kaki saya
melangkah menuju ke tempat kerja . Saya tersenyum sepanjang perjalanan menuju
ke tempat kerja hanya karena awan yang cerah. Saya bersyukur kepada Allah
SWT yang memberikan saya kesempatan
untuk menikmati awan yang cerah hari ini setelah beberapa hari sebelumnya
selalu diguyur hujan lebat. Itulah manusia tidak pernah merasa puas dengan
kondisi yang sebenarnya, suka berkeluh kesah, jika hujan mengharapkan matahari
muncul tetapi ketika matahari muncul mengaharapkan hujan turun. Sebagai insan
yang beriman apapun keadan kondisi alam yang kita temui patutnya disyukuri
karena setiap kondisi alam memberikan manfaat pagi penghuni bumi. Namun hari ini saya merasa
amat gembira dengan kondisi alam yang sangat bersahabat dengan saya karena
memberikan banyak kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan yang telah saya rencanakan. Sampai sore kondisi cerah masih
bersama penghuni bumi tempat saya berada. Ba’da ashar saya teringat bahwa hari
ini jadwal kegiatan Belajar Menulis (BM) via WhatApp.Saya duduk dikursi membuka
HP, sudah banyak pesan yang masuk. Pertemuan ke -13 dengan tema yang masih asing di telinga saya
menggunakan bahasa dari negara Rati Elishabeth. Jujur merasa asing dengan tema
tersebut akhirnya berselancar lagi di dumay. Sehingga menemukan makna dari tema
pada pertemuan ke 13 BM. Bagi saya tema pertemuan ke 13 ini tidak kalah menariknya
dengan tema-tema pertemuan sebelumnya.Saya perlu banyak belajar karena saya
lebih banyak tidak teliti dalam menulis.
Malam ini
adalah pertemuan ke 13 Kelas Belajar Menulis gelombang 23-24 yang diadakan
PGRI. Malam hari ini ada Duo Bapak yang akan mengisi pundi-pundi Ilmu para
peserta yaitu Bapak Susanto, S.Pd sebagai Narasumber kita dan Bapak
Muliadi sebagai Moderator yang memandu perjalanan pembelajaran pada
malam hari ini.
Kenalan dulu dengan Narasumber kita, Bapak Susanto, S.Pd. atau dengan
nama bekennya Pak DSus atau Pak D, menyelesaikan Pendidikan S-1 PBSI
(2006) di STKIP Lubuklinggau, dan pada tahun 2017 beliau kembali menyelesaikan
pendidikan S-1 PGSD du Universitas TerbukaTerbuka, UPBJJ Palembang. Beliau juga
adalah peserta kelas Belajar Menulis gelombang 15 yang diprakarsai oleh Om Jay
ini. Kepiawaiannya dalam bidang Menulis, Kreator Konten dan Editor selain
telah menghasilkan 2 buku Solo juga menjadi Editor beberapa buku.
Jika kamu tidak dapat menjelaskan sesuatu dengan sederhana, kamu tidak cukup memahaminya – (Albert Einstein)
Ungkapan di atas, menyiratkan pentingnya menyusun atau menata kalimat dengan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini lazim terjadi dalam menulis naskah.
Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Ini adalah tahap paling akhir dari proses penulisan, ketika memperbaiki kesalahan ejaan dan tanda baca kecil, kesalahan ketik, masalah pemformatan, dan inkonsistensi.
Proofreading
sangat penting untuk teks apa pun yang akan dibagikan dengan pembaca, baik itu
makalah akademis, lamaran kerja, artikel online, atau brosur cetak. Bergantung
pada keterampilan dan anggaran yang dimilki dapat memilih untuk mengoreksi teks
sendiri atau menyewa seorang profesional.
Dalam industri penerbitan, korektor biasanya memeriksa “salinan
proofreading” tercetak dari teks dan menandai koreksi menggunakan tanda koreksi
khusus. Namun di bidang lain, korektor profesional sering bekerja dengan teks
digital dan membuat koreksi langsung menggunakan fitur perubahan trek di
Microsoft Word atau Google Documents.( https://penerbitdeepublish.com/apa-itu-proofreading/)
Menurut
Pak Dsusanto Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca
ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat
kesalahan dalam teks tersebut.
Apa Itu
Proofreading vs Editing?
Mengedit
dan mengoreksi adalah langkah berbeda dalam proses merevisi teks. Pengeditan
dapat melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, tetapi
proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
Seringkali
sebuah teks akan melalui beberapa tahap pengeditan sebelum dikoreksi. Tabel di
bawah ini menunjukkan beberapa langkah umum dalam proses pengeditan.
Apa itu Proofreading? –
Empat Tahap Pengeditan dan
Proofreading
Langkah 1: Pengeditan
konten
Merevisi
draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan
memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian (juga dikenal sebagai
pengeditan perkembangan atau substantif).
Langkah 2: Pengeditan
baris
Merevisi
penggunaan bahasa untuk mengkomunikasikan cerita, ide, atau argumen seefektif mungkin. Ini mungkin melibatkan
perubahan kata, frasa dan kalimat serta penyusunan ulang paragraf untuk
meningkatkan aliran teks.
Langkah 3: Menyalin
pengeditan
Memoles
kalimat individual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas,
dan konsistensi gaya, seringkali mengikuti aturan panduan gaya tertentu
(seperti APA atau MLA). Salinan dari editor tidak mengubah konten teks, tetapi
jika kalimat atau paragraf ambigu atau canggung, mereka dapat bekerja dengan
penulis untuk memperbaikinya.
Langkah 4: Proofreading
Dengan hati-hati memeriksa kesalahan yang tersisa, seperti kata yang salah
eja, tanda baca yang salah tempat, dan inkonsistensi gaya. Dalam penerbitan
cetak, korektor juga bertanggung jawab untuk memeriksa pemformatan (misalnya
nomor halaman dan spasi baris).( https://penerbitdeepublish.com/apa-itu-proofreading/)
KIAT MENJADI PROOFREADER (MANDIRI)
Proofreader (meskipun dilakukan oleh penulis) bersifat
netral. Seorang proofreader akan menilai karya penulis secara
objektif. Oleh karenanya, proofreader bertindaklah sebagai
seorang “pembaca”. Apakah karya tulis saya sudah bisa dimengerti atau justru
berbelit-belit? Agar objektif, setelah tulisan selesai, penulis perlu
mengendapkannya dulu beberapa jam. Berikut ini kiat-kiat dari PakDSus
untuk melakukan proofreading secara mandiri, yaitu:
Pertama, setelah draft
tulisan yang kita buat selesai, jadikan diri sebagai "CALON
PEMBACA." Lakukan review dengan membaca secara
keseluruhan dari awal teks. Dalam proses selanjutnya, revisi draft seringkali
terjadi. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan
atau menghapus seluruh bagian.
Kedua, mengecek
penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk
meningkatkan aliran teks.
Ketiga, memoles
kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan
konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Keempat, lakukan pengecekan pada ejaan dan pemenggalan kata-kata
yang merujuk pada KKBI (online) dan PUEBI (online).
Keduanya ini disebut Pak De sebagai Jimat yang mesti dimiliki sebagai alat
bantu melakukan proofreading. Periksa juga terkait dengan
konsistensi nama dan ketentuan penulisa serta juga memperhatikan judul bab
dan kaidah penomorannya.
Kelima, Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau
kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya
misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru,
atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari
kata yang mengikutinya.i
PakDSus membagikan sebuah video tutorial yang dibuatnya berjudul
"Temukan dan Perbaiki Typo dengan Mudah." Silakan disimak
(jangan lupa like, comment and share yaa..saya bantu promosikan, pak De 😄). Namun demikian, Pak Antok ini berpesan sekalipun di dalam
video tersebut menggunakan mesin, tetap lakukan koreksi kembali secara manual
dengan teliti.
Sesi tanya jawab
P1
Assalamualaikum wr.wb. saya lilis garut,
mau menanyakan
1. Dalam penulisan dialog, apakh memang
hrs garis baru?
2. Penulisan yg benar itu menjorok atau
lurus dengan naskah biasa?
3. Untuk huruf awal dialog setelah tanda
kutip. Yg bnr huruf besar apa kecil? Karena di word keluarnya huruf kecil kalau
setelah tanda peti dalamnya.
4. Kadang suka bingung, saat kita membuat
cerita, sering terasa, kita s3bagai penulis a3lalu menjadi tokoh utama yg serba
tahu, bagaimana agar perannya dipisahkan antara tokoh utama dan penulis?
Jawab
Wa'alaikum salaam wr wb.
1. Kebanyakan demikian, namun tidak semuanya begitu.
2. Hal ini terkait dengan gaya penulisan paragraf. Jika bentuk
lurus, paragraf ditandain dengan jarak sapasi antarbaris, jika menjorok ke
kanan maka pergantian paragraf selanjutnya mengikuti bentuk itu.
3. Huruf kapital
P2
Assalamu'alaikum
Saya Indah
Marriyana, dari SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakpus
Hal yang ingin saya
tanyakan, menggapa profreading merupakan bagian penting dalam proses penulisan?
Jawab
Wa'alaikum salaam.
Karena ketika
menulis, kita menuangkan ide hingga tuntas, sehingga kadang megabaikan ejaan
dan kesalahan penulisan (typo).
Dengan melakukan proofreading, kesalahan itu
bisa diperbaiki
Kenapa nggak
langsung doperbaiki saja ketika menulis? He he he, keburu ide hilang. Kata
sebagian besar teman begitu.
P3
Assalamu'alaikum wr
wb pa d saya syamsurizal, SMKN 3 Padang
bagaimana kiat kiat
agar tulisan kita bisa di pahami orang dan tidak memiliki keselahan dalam ejaan
dan menempatkan tanda baca yang pas. Terima kasih jawabnya
Jawab
Pak Syamsurizal
Sebelum menulis
pasti kita memiliki tujuan. Lalu ide yang ada dijabarkan menjadi kerangka agar
tujuan tadi tercapai. Setelah jadi, tulis saja terus sesuai kerangka yang
dibuat. Setelah selesai. diamkan sebentar. Beberapa waktu kemudian, lakukan uji
baca (proofreading), posisikan Bapak sebagai calon pembaca. Paham nggak nih
dengan tulisan saya? Itu pertanyaan yang ada dalam hati ketika membaca ulang
tulisan.agar terhindar dari kesalahan ejaan atau tanda baca, gunakan 2 jimat.
KBBI dan PUEBI
saya dapat istilah
ini dari sini: https://ummumqz.blogspot.com/2022/02/jimat.html
P4
Selamat malam Pak
Susanto
Perkenalkan saya
bernama :
Yosefina Hoar Klau
Asal sekolah SMP
Negeri 8 Kota Kupang.
Izin bertanya:
Adakah trik yang
digunakan agar kita bisa melakukan
proofreader sendiri dengan teliti...
Terimakasih
Jawab
Saya belajar PUEBI
dengan membuat flyer
P5
Assalamualaikum
warohmatullohi wabarokatuh..
Selamat malam master
Narasumber.
Saya Lely Suryani
dari Banjarnegara.
Ijin bertanya master
:
Berapa kali idealnya
proofreading dilakukan, sebelum tulisan di terbitkan?
Mengingat kadang terjadi juga tulisan sudah diterbikan
baru ketahuan ada salah huruf, kurang huruf atau kesalahan lain.
Terima kasih.
Jawab
Satu kali sesudah
beberapa saat diendapkan.
Ulangi lagi, dan
minta orang lain untuk membaca tulisan kita. Makanya sebelum jadi buku solo
hasil menlis resume, Ibu meminta teman untuk menjadi editornya. Sebab, penerbit
Indie biasanya menyediakan editor sederhana, artinya, naskah yang masuk harus
benar-benar naskah yang fix.
P6
Saya Safrudin.
Dari : Guru di SDN
25 Banawa (Donggala/Sulteng).
1.
Saya memerhatikan beberapa jenis peleburan kata yang awalnya P ketika
diberi imbuhan me.
Contoh :
pertahatikan
Apakah jadi
memerhatikan atau memperhatikan.
2. Dalam menulis,
apakah kita harus konsisten dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baku atau
boleh menomorduakan bahasa yang baku dengan bahasa yang familiar.
Contoh ketika
menulis gawai. Orang lebih akrab dengan kata hp.
Jawab
Baik, Pak Safrudin
1. Jika tidak diikuti konsonan rangkap,
sekarang diluluhkan, ya?
me + publikasikab = memublikasikan
me (m) + praktikkan = mempraktikkan
2. Sesuaikan konteks.
Konteks resmi, tentu
gunakan kata baku yang disarankan.
Nah, dalam
keseharian kita, kita sering menyebut telepon seluler atau ponsel dengan kata
"Handphone". Kata itu adalah ragam cakap, sehingga bukan istilah
resmi, sehingga suka-suka dalam penulisan.Bahkan kalau saya sendiri menulisnya
dengan kata "Hape"
lihat: https://id.quora.com/Bagaimana-penulisan-yang-tepat-hp-HP-atau-Hp
Demikian resume pertemuan ke 13
Salam literasi BM gelombang 23 /24
Komentar
Posting Komentar