2. IDE MENULIS BAGI GURU-1
Ibu Maesaroh juga memperkenalkan dirinya
kepada peserta,masih fokus menyimak dengan apa yang disampaikan ibu Maesaroh,
masih terasa kaku saat muslimah cantik kelahiran Lebak banten yang menjadi
moderator pada pertemuan pertama kelas belajar menulis angkatan 23/24. Begitu
juga ketika Pak Wijaya Kusuma yang sering disapa Omjay seorang guru
hebat sang blogger persahabatan yang menyatukan
seluruh guru penulis seantero pelosok nusantara.
Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd, Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1971.
Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi
Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009) dan mulai tahun 2014
telah melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan
Pascasarjana UNJ.
Sejak 1992 hingga saat ini berkarier
sebagai pengajar bidang studi TIK/INFORMATIKA di SMP Labschool Jakarta. Semasa
kuliah di IKIP Jakarta aktif di beberapa organisasi, yaitu: Ketua Umum HMJ
Teknik Elektro FPTK IKIP Jakarta, Ketua HMI Komisariat FPTK IKIP JAKARTA, Ketua
Musholla “Al Biruni” FPTK IKIP JAKARTA, Sekretaris Senat Mahasiswa FPTK IKIP
JAKARTA, dan Ketua LP2TK IKIP JAKARTA Bidang Perangkat Lunak (1994-1996). Juga
pernah menjadi Sekertaris Ikatan Remaja Masjid Al Iman Komplek TNI Angkatan
Laut Jatibening Indah, Pondok Gede, Bekasi (1990).
Menulis merupakan keterampiaan
berbahasa yang paling sulit setelah menyimak, mendengar dan membaca. banyak
faktor penyebab kenapa guru tidak bisa menulis, diantaranya adalah sibuk, sulit
mengatur waktu, tidak punya ide, kurang percaya diri, dan malas. dari beberapa
penyebab tersebut bahwa faktor yang paling dominan adalah malas. Walaupun
banyak waktu kalau sudah malas maka sulit untuk melakukannya.
Sapaan sang blogger di grup WhatsApp dengan menyemangati kami dan menceritakan pengalamannya menulis,masih fokus dan masih juga terasa kaku. Rasa kaku perlahan hilang saat Omjay menghipnotis dengan kalimat-kalimat ajaibnya:
“Ide menulis bisa dimulai dari diri sendiri. Kalau kita berprofesi
sebagai guru, banyak ide di depan mata bermunculan. Bisa ide datang dari
pengalaman mengajar yang menyenangkan atau bisa jadi dari murid-murid kita yang
sudah sukses menjadi orang terkenal. Menulislah setiap hari untuk mengasah
kemampuan kita . Bisa karena biasa.Menulis tidak dibatasi ruang dan waktu,
menulislah apa yang didengar dirasakan, menulis datang dari mana saja dan
menulis tanpa idepun juga lebih baik.
Kalmat-kalimat Omjay di atas merupakan mantra
ajaib.rasa minder dan tidak percaya tentu ada, takut tulisan tidak diterima
oleh khalayak, ragu tidak dibaca oleh orang lain,minder jika dikritik yang tidak bersikap membangun semua rasa yang tidak menyenangkan bergejolak tetapi pertemuan pertama pada
kelas belajar menulis angkatan 23/24 menjadi inspirasi dan motivasi untuk tetap belajar
menulis.Dibaca ataupun tidak dibaca tetap bertekad karena nurani sudah memanggil dan menggelitik jiwa untauk menuangkannya dalam bentuk tulisan . Mari kita
belajar menulis apa saja sebagai batu loncatan meraih kesuksusesan.
Keren Bu
BalasHapusTerima kasih sdh mampir di blogku
HapusTerus berkarya kawan 👍
BalasHapussemoga tetap eksis walaupun tertatih-tatih untuk meraih mimpi
HapusSukses meraih impian 👍
BalasHapussemoga terwujud
HapusSingkat padat dan jelas, , keren bangat
BalasHapusSemangat bunda
BalasHapus